“Mau yang gimana kepalanya dek?” Tanya yang make up ke aku.
“Emang ada apa aja?” Aku ngak gitu ngerti urusan ini.
“Oh, ada yang tradisional dan ada yang modern”.
“Hmmm, yang modern aja bang, ntar yang tradisional biar waktu antar dara baro aja”, jawab ku.
Pembicaraannya sampai disitu saja. Aku ngak bayangin yang aneh aneh setelah memutuskan sunting atau riasan kepala aceh modern untuk acara preh linto.
Hingga akhirnya waktu itu tiba. Lucu sih kalau diingat.
Awalnya rambut aku di ikat dua, terus di pakaikan semacam kain dari bahan tile untuk nutupin ikatan rambut. Terus bagian depan wajah di pasang bunga melati membentuk kontur dahi hingga ke pipi. Selanjutnya baru di pasangkan sunting yang menjulang tinggi itu. Nah, rahasia agar bagian kepala bisa tegak dan bisa ditusuk tusuk dengan sunting adalah seikat daun pandan yang di potong kecil kecil terus di masukin ke dalam kantong jaring jaring berbentuk oval seukuran kepala. Diatas kain tile tadi akan disematkan potongan pandan ini. Selanjutnya satu persatu sunting di pasang dengan menusuk ke tumpukan pandan tadi. Ada yang tegak ke atas selanjutnya yang berjuntai juntai ke bawah. Tidak lupa pula bunga melati yang masih berbentuk pucuk juga di sematkan disini. Menemani sunting yang menjuntai ke bawah sebelumnya. Itu aja udah keras berat.
Aku pikir udah segitu aja suntingnya. Ternyata masih ada.
Masih ada tahapan meletakkan mahkota di depan dan deretan bunga mawar merah di atas sunting tadi. Oh ya Allah. Beraaat.
Oh ya, semua bahan kayaknya terbuat dari semacam tembaga yang warnanya kuning emas. Ŕeally glowing lah. mahkotanya aja udah double double!
Hasilnya memang luar biasa. Cantik! Tapi beratnya. Kayaknya ada sekitaran 3 kg. Alhamdulillahnya karena Ada perpaduan bunga melati segar dan mawar merah asli jadi dari arah kepala sesekali kalau ada angin yang berhembus akan kecium bau harum. Yah, sesekali. Sisanya beraaaaat yang hilang karena bahagia mungkin ya. Besoknya baru terasa badan pegal linu kayak baru di smack down seharian.
But, reaally aku suka bagian bunga hidupnya. Sampek acara selesai untaian bunga melati dan bunga mawarnya masih aku simpan di kamar. Wanginya masih ada karena betul betul fresh yang di pakein ke aku. Hihihih
Nah, selesai acara baru kepikiran apasih yang mereka tusuk tusuk di kepala aku sampe segitu beratnyaa. Dan hasilnya adalah cukup bikin aku semacam shocking dan nyesaal. Kenapa ngak dari dulu penasarannya. Karena ternyata semua ada nama dan padu padannya. Nah. Dari hasil googling ketauan kalau aksesoris yang di bagian dahi itu namanya patam dhoe. Dia itu berbentuk ukiran kaligarfi dan suluran dari emas dan permata. Tapi Aku kayaknya ngak ada patam dhoe ini. Diganti dengan bunga melati.
Terus ada tusuk sanggul (cekam ok) dan mainan berbentuk rumbai tumbai (ayeum gumbak). Nah, untuk yang ini aku ada malahan ada tambahan yaitu untaian bunga melati.
Itu diaaaaaa nama riasan kepala yang namanya sederhana tapi jumlahnya banyak dan suksek bikin aku harus tegakin kepala setegak mungkin. Bedanya waktu aku kemarin ada di pakein mawah dan mahkota gitu. Mungkin disitu bedanya dan makanya di bilang modern untuk menggantikan kata modifikasi. Okelah.
Dari hasil googling juga akhirnya aku tau bahwa ngak cuma aksesoris kepala yang punya makna, sejarah dan padu padan. Tapi semua aksesoris yang dipakein itu memang udah ada dari zaman kerajaan aceh gitu.
Misal di bagian leher harus dipakein kalung euntuek ru yang terbuat dari buah eru terus ada hiasan berbentuk bulan sabit (keutab lhee lapeh). Waktu aku preh linto ada dipakein kalung kalung ginian. semua!! Tapi bentuknya ngak gitu gitu juga.
Kalau di badan ada selempang berbahan perak atau emas yang menggantung di pundak saling menyilang yang dinamain simplah. Kalau aku sih ngak ada yang ini, justru di pakein kayak kain tenun aceh yang diselempangin aja. kebetulan warnanya juga gold.
Lengan kanan dan kiri atas di pakein gelang (ikai), bagian pergelangan tangan memakai gelang rantai (saweuk meurante) dan gelang pucuk rebung ( gleung pucok reubung). Jari manis memakai cincin pintu aceh (incin pinto aceh). Waktu acara preh linto aksesoris ini lengkap dipakein. Justru waktu intat dara baro banyak yang di pangkas. But its oke.
Ada juga aksesoris yang di pegang ditangan yang keempat sisi sapu tangan warna kuning disangkutkan boh ru yang terbuat dari emas atau perak. Waktu acara preh linto aku ngak di pakein ini tapi di ganti dengan hand bouqet cantik. Aksesoris justru aku pakek di acara intat dara baro.
Bagian pergelangan kaki kiri dan kanan menggunakan gelang kaki (gleung gaki) yang berbentuk ukiran.
Nah itu dia, full kan. Aksesoris nya dari ujung rambut sampek ujung kaki demi jadi ratu sehari. Ditambah lagi dengan warna aksesoris yang kuning keemasan. Glowwwwing laaah. Sah jadi ratu sehari.
Dari rencana mau kepoin sunting kepala eh malah dapat info full aksesoris. Karena menarik sih bagian yang gini gini. Namanya juga wanita.
Buat yang mau nikah jangan bayangin beratnya sunting dan aksesoris tadi. Karena semua akan sirna karena itu hari bahagia. Happy marriage dan semoga berkah. Amin.